Penentuan Jurusan Siswa SMA Berdasarkan Tes Minat Bakat Menggunakan Metode Single, Complete dan Average Linkage

Penulis

  • Alvian M Sroyer Program Studi Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Cenderawasih, Papua, Indonesia
  • Habel Saud Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Cenderawasih, Papua, Indonesia
  • Felix Reba Program Studi Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Cenderawasih, Papua, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25077/TEKNOSI.v8i2.2022.72-80

Kata Kunci:

Tes Minat Bakat, Jurusan Siswa SMA, Metode Cluster

Abstrak

Menurut data yang dirilis oleh United Nations Children's Fund (Unicef) tentang situasi pendidikan di Papua, dimana 30% siswa di Provinsi Papua secara umum tidak menyelesaikan Pendidikan SD dan SMP. Di wilayah pedalaman Papua, kira-kira 50% peserta didik jenjang SD dan 73% SMP lebih memilih putus sekolah. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, maka para siswa akan kesulitan dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka baik di jenjang SMA, maupun jika para siswa ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Beberapa tahun terakhir  ini, beberapa SMA di kota Jayapura sudah menggunakan hasil Intelligenz Struktur Test (IST) dalam menentukan jurusan siswa. Tim tes psikologi yang sering melakukan tes ini adalah para dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) UNCEN. Namun tim Prodi BK juga terkadang mengalami kendala, jika siswa yang mengikuti tes dalam jumlah yang banyak. Akibatnya, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu subtes IST relatif lama. Terkadang terjadi error yang tak terduga dalam menentukan hasil tes menggunakan norma. Sehingga penelitian ini, akan digunakan tiga metode cluster yaitu : Single Linkage, Complete Linkage dan Average Linkage dalam menentukan jurusan siswa SMA. Penggunaan tiga metode ini tujuannya adalah bagaimana mengetahui metode yang paling sesuai dalam menentukan jurusan siswa SMA. Hasil dendogram memperlihatkan bahwa, jumlah jurusan yang dapat dibentuk adalah dua jurusan. Selanjutnya hasil analisis menunjukan bahwa, dari 305 siswa kelas X yang mengikuti tes minat dan bakat, terdapat hanya 7 siswa yang memenuhi syarat untuk masuk pada jurusan IPA dan 298 siswa memenuhi syarat untuk masuk pada jurusan IPS. Harapannya metode terbaik dapat menjadi rujukan sebagai bahan validasi. Selain itu, tim tes psikologi Prodi BK UNCEN dapat menjangkau seluruh SMA dan Sederajat di Provinsi Papua untuk melakukan tes psikologi dalam penentuan jurusan siswa.

Referensi

[1] A. R. Baqri, J. S. Putra, and K. Karimullah, “Hubungan Antara Dukungan Religius Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja Miskin,†Indones. J. Psychol. Relig., 2021, doi: 10.24854/ijpr395. [2] T. P. Astuti and Y. Yulianto, “Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa Menyongsong Berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014,†Berk. Akunt. dan Keuang. Indones., 2016, doi: 10.20473/baki.v1i1.1694. [3] P. Nastiti and Y. P. Wibisono, “Pendampingan kampanye digital melalui website dan sosial media kepada kawan kasih tumbuh (KKT),†J. Pemberdaya. Publ. Has. …, 2019. [4] S. Winanta, Y. Oslan, G. Santoso Abstrak, and K. Kunci, “Implementasi Metode Bayesian Dalam Penjurusan Di Sma Bruderan Purworejo Studi Kasus: Sma Bruderan Purworejo,†J. Eksplor. Karya Sist. Inf. dan Sains, 2013. [5] Kemendikbud, “Pedoman Peminatan Peserta Didik,†Badan Pengemb. Sumber Daya Mns. Pendidik. dan Kebud. dan Penjamin Mutu Pendidik., p. 74, 2013. [6] R. Altanova, A. Syukur, and M. A. Soeleman, “Penentuan Jurusan Siswa Sekolah Menengah Atas Disesuaikan Dengan Minat Siswa Menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means,†J. Teknol. Inf., 2017. [7] F. N. Khasanah, “Klasifikasi Proses Penjurusan Siswa Tingkat SMA Menggunakan Data Mining,†Informatics Educ. Prof., 2016. [8] A. A. Arifiyanti, A. L. Ana, and A. D. S, “POHON KEPUTUSAN DALAM PENGKLASIFIKASIAN PENJURUSAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ),†Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap. V, 2017. [9] D. Putra and A. Wibowo, “Prediksi Keputusan Minat Penjurusan Siswa SMA Yadika 5 Menggunakan Algoritma Naïve Bayes,†Pros. Semin. Nas. Ris. Dan Inf. Sci., 2020. [10] M. Mughniy, R. C. Wihandika, and B. H. Prasetio, “Sistem Rekomendasi Psikotes untuk Penjurusan Siswa SMA menggunakan Metode Modified K-Nearest Neighbor,†J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., 2018. [11] R. Kumolohadi and miftahun ni’mah Suseno, “Intelligenz Struktur Test Dan Standard Progressive Matrices : ( Dari Konsep Inteligensi Yang Berbeda Menghasilkan Tingkat Inteligensi Yang Sama ),†J. Inov. dan Kewirausahaan, 2012. [12] S. Jaya, C. Anwar, and H. Hermawan, “Sistem pemilihan program studi berdasarkan bakat, minat dan kecerdasan calon mahasiswa berbasis online,†Pros. Semin. Nas. Sains dan Teknol., 2017. [13] A. M. Sroyer, S. A. Mandowen, and F. Reba, “Analisis Cluster Penyakit Malaria Provinsi Papua Menggunakan Metode Single Linkage Dan K-Means,†J. Nas. Teknol. dan Sist. Inf., 2022, doi: 10.25077/teknosi.v7i3.2021.147-154. [14] D. Exasanti and A. Jananto, “Analisa Hasil Pengelompokan Wilayah Kejadian Non-Kebakaran Menggunakan Agglomerative Hierachical Clustering di Semarang,†J. Tekno Kompak, 2021, doi: 10.33365/jtk.v15i2.1166. [15] R. Novidianto and A. T. R. Dani, “ANALISIS KLASTER KASUS AKTIF COVID-19 MENURUT PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN DATA DERET WAKTU,†J. Apl. Stat. Komputasi Stat., 2020. [16] et al. Ghaisani, “Analisis Cluster Hirarki Untuk Pengelompokan Provinsi Di Indonesia Berdasarkan Indikator Demokrasi Indonesia Tahun 2016,†Pros. Konf. Nas. Penelit. Mat. dan Pembelajarannya IV, 2019. [17] Sugiyono, “Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi,†Pedoman untuk memberikan Interpret. koefisien korelasi, 2015. [18] A. T. R. Dani, S. Wahyuningsih, and N. A. Rizki, “Penerapan Hierarchical Clustering Metode Agglomerative pada Data Runtun Waktu,†Jambura J. Math., 2019, doi: 10.34312/jjom.v1i2.2354. [19] S. F. Mu’afa and N. Ulinnuha, “Perbandingan Metode Single Linkage, Complete Linkage Dan Average Linkage dalam Pengelompokan Kecamatan Berdasarkan Variabel Jenis Ternak Kabupaten Sidoarjo,†Inf. J. Ilm. Bid. Teknol. Inf. dan Komun., 2019, doi: 10.25139/inform.v4i2.1696. [20] S. I. Pratiwi, T. Widiharih, and A. R. Hakim, “ANALISIS KLASTER METODE WARD DAN AVERAGE LINKAGE DENGAN VALIDASI DUNN INDEX DAN KOEFISIEN KORELASI COPHENETIC (Studi Kasus: Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Jenis Kendaraan Tiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2018),†J. Gaussian, 2019, doi: 10.14710/j.gauss.v8i4.26747. [21] B. Nugroho, “Perbandingan Aplikasi Algoritma Kernel K-Means pada Graf Bipartit dan K-Means pada Matriks Dokumen- Istilah dalam Dataset Penelitian Covid-19 RISTEKBRIN,†J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., 2021, doi: 10.25126/jtiik.2021824365. [22] Wahyono, I. N. P. Trisna, S. L. Sariwening, M. Fajar, and D. Wijayanto, “Perbandingan Penghitungan Jarak pada K-Nearest Neighbour dalam Klasifikasi Data Tekstual,†J. Teknol. dan Sist. Komput., 2020. [23] Z. Arifin, S. Stefanus, and A. M. Soeleman, “Klasterisasi Genre Cerpen Kompas Menggunakan Agglomerative Hierarchical Clustering- Single Linkage,†J. Teknol. Inf., vol. 13, pp. 92–100, 2017. [24] A. B. E. U. Eko Pramono, “Perbandingan Metode Single Linkage dan Fuzzy C Means Untuk Pengelompokkan Trafik Internet,†Respati, 2017, doi: 10.35842/jtir.v12i2.173. [25] R. Tjut Adek and M. Jannah, “Pencarian Kemiripan Judul Tugas Akhir Mahasiswa Dengan Menggunakan Metode Single Linkage Hierarchical,†J. SAINTEKOM, 2018, doi: 10.33020/saintekom.v8i2.69. [26] N. Ulinnuh and R. Veriani, “Analisis Cluster dalam Pengelompokan Provinsi di Indonesia Berdasarkan Variabel Penyakit Menular Menggunakan Metode Complete Linkage , Average Linkage dan Ward,†InfoTekJar J. Nas. Inform. dan Teknol. Jar., vol. 5, no. 1, pp. 101–108, 2020. [27] S. Ningsih, S. Wahyuningsih, and Y. N. Nasution, “Perbandingan Kinerja Metode Complete Linkage dan Average Linkage dalam Menentukan Hasil Analisis Cluster,†Pros. Semin. Sains dan Teknol. FMIPA Unmul, 2016. [28] M. Paramadina, S. Sudarmin, and M. K. Aidid, “Perbandingan Analisis Cluster Metode Average Linkage dan Metode Ward (Kasus: IPM Provinsi Sulawesi Selatan),†VARIANSI J. Stat. Its Appl. Teach. Res., 2019, doi: 10.35580/variansiunm9357. [29] E. Widodo, S. N. Mashita, and Y. G. Prasetyowati, “Perbandingan Metode Average Linkage, Complete Linkage, dan Ward’S pada Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Indikator Indeks Pembangunan Manusia,†Fakt. Exacta, 2020, doi: 10.30998/faktorexacta.v13i2.6581. [30] R. Wibowo, K. Nisa, A. Faisol, and E. Setiawan, “SIMULASI PEMILIHAN METODE ANALISIS CLUSTER HIRARKI AGGLOMERATIVE TERBAIK ANTARA AVERAGE LINKAGE DAN WARD PADA DATA YANG MENGANDUNG MASALAH MULTIKOLINEARITAS,†J. Siger Mat., 2020, doi: 10.23960/jsm.v1i2.2497. [31] D. Widyadhana, R. B. Hastuti, I. Kharisudin, and F. Fauzi, “Perbandingan Analisis Klaster K-Means dan Average Linkage untuk Pengklasteran Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah,†Prism. Pros. Semin. Nas. Mat. 4, 2021. [32] Badan Pusat Statistika Provinsi Papua. “Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Tahun 2018â€: https://papua.bps.go.id/pressrelease/2019/05/06/424/indeks-pembangunan-manusia--ipm--provinsi-papua-tahun-2018.html [Januari. 15, 2022].

Unduhan

Telah diserahkan

09-06-2022

Diterima

14-08-2022

Diterbitkan

31-08-2022

Cara Mengutip

[1]
A. M. Sroyer, H. Saud, dan F. Reba, “Penentuan Jurusan Siswa SMA Berdasarkan Tes Minat Bakat Menggunakan Metode Single, Complete dan Average Linkage”, TEKNOSI, vol. 8, no. 2, hlm. 72–80, Agu 2022.

Terbitan

Bagian

Articles